Home » » Pembesaran Prostat (Benigna Prostat Hyperplasia)

Pembesaran Prostat (Benigna Prostat Hyperplasia)

BENIGNA PROSTAT HIPERPLASI

 Kelenjar prostat ditemukan tepat dibawah kandung kemih laki-laki, mengelilingi uretra. Sejalan dengan usia pria, pembesaran prostat , yang menyebabkan tekanan pada struktur prostat dan sekelilingnya dan dapat menyebabkan timbul gejala seperti frekuensi urine, dan retentsi urin. Peningkatan ukuran prostat menyebabkan desakan pada urethra dan meninbulkan tekanan keatas pada daerah batas bawah kandung kemih.retensi urine dapat meningkat, karena tubuh memilki waktu yang lebih keras untuk mengosongkan kandung kemih. Akhirnya, hidronefrosis dan pelebaran pada pelvic ginjal dan ureter menjadi komplikasi dari retensi urine akibat dari pertumbuhan berlebih dari prostat (Mary DiGiulio & Donna Jackson,Medical-Surgical Nursing Demystified:375:2007)




ETIOLOGI

Penyebab terjadinya prostat adalah kondisi penuaan dari pria yang sudah tua, perubahan pada keseimbangan hormon dikaitkan sebagai penyebabnya.androgen (testosteron) dan estrogen tampaknya memberikan kontribusi untuk menimbulkan hiperplasti pada perubahan yang terjadi. Teori lain menyebutkan bahwa yang termasuk sebagai penyebab terjadinya pembesaran prostat adalah diet, hereditas, ras, dan riwayat penyakit terjadinya inflamasi kronik. (Marilyn Sawyer Sommers ,hal. 122:2007 :F. A. Davis Company)

TANDA DAN GEJALA
  1. Hesistensi urine : yaitu kesulitan untuk mengeluarkan pancaran urine, akibat dari tekanan pada uretra dan leher kandung kemih.
  2. Frekuensi urine : memerlukan frekuensi yang lebih sering untuk berkemih, akibat dari tekanan kandung kemih.
  3. Urgensi urin : rasa segera untuk mengosongkan urin , akibat tekanan pada bladder.
  4. Nocturia : terbangun pada tengah malam untuk mengeluarkan urin akibat tekanan pada bladder.
  5. Berkurgnya kekuatan pada pancaran urin.
  6. Urin mengalir secara intermitten
  7. Hematuri
PATOFISIOLOGI


PEMERIKSAAN
  1. pada pemeriksaan orography akan tampak adanya peningkatan sisa urin setelah buangan
  2. PSA (prostate-specific antigen) akan meningkat
  3. Ultrasoun prostat akan menunjukan adanya hypertrophy
  4. Pemeriksaan colok dubur •
  5.  Urinalysis untuk mengetahui adanya hematuri
  6. Pemeriksaan BUN dan Kreatinin 
PENATALAKSANAAN MEDIS
  1. Pengobatan Oral dengan α blockers dan 5 α reduktase inhibitor
  2.  Pembedahan :
  •  Pembedahan terbuka 
Indikasi absolut yang memerlukan pembedahan terbuka dibanding pilihan bedah lainnya adalah terdapatnya keterlibatan kandung kemih yang perlu diperbaiki seperti adanya divertikel atau batu kandung kemih yang besar. Prostat yang melebihi 80-100 cm3 biasanya dipertimbangkan untuk dilakukan pengangkatan prostat secara terbuka. Pembedahan terbuka mempunyai nilai komplikasi setelah operasi seperti tidak dapat menahan buang air kecil dan impotensi. Perbaikan klinis yang terjadi sebesar 85-100%.
  •  Transurethral resection of the prostate (TURP) 
TURP merupakan metode paling sering digunakan dimana jaringan prostat yang menyumbat dibuang melalui sebuah alat yang dimasukkan melalui uretra (saluran kencing). Secara umum indikasi untuk metode TURP adalah pasien dengan gejala sumbatan yang menetap, progresif akibat pembesaran prostat, atau tidak dapat diobati dengan terapi obat lagi. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi regional atau umum dan membutuhkan perawatan inap selama 1-2 hari.
  •  Transurethral incision of the prostate (TUIP) 
 Metode ini digunakan pada pasien dengan pembesaran prostat yang tidak terlalu besar dan umur relatif muda. Laser prostatekomi Dengan teknik laser ini komplikasi yang ditimbulkan dapat lebih sedikit, waktu penyembuhan lebih cepat, dan dengan hasil yang kurang lebih sama. Sayangnya terapi ini membutuhkan terapi ulang setiap tahunnya. Penggunaaan laser ini telah berkembang pesat tetapi efek lebih lanjut dari pemakaian laser belum diketahui secara pasti.

semoga bermanfaat, dan jangan lupa bubuhkan comment yah..trimakasih.

0 komentar:

Posting Komentar

UPGRADE PENGETAHUAN KITA MELALUI BUKU!!!

Toko Buku Online